Minggu, 29 September 2013

Bencana Kekeringan Kebumen 2013 bagian 2

Bencana Kekeringan Kebumen 2013 bagian 2

Tangki bantuan air merangkak di single track yang menanjak

Seperti tulisan bencana Kekeringan kebumen 2013 bagian 1, menyampaikan permasalahan bahwa 1 tanki maksimal hanya 5 rit/ hari dan tangki yang tersedia 7 buah sangat kurang.  Jadi akar masalah yang harus diatasi adalah:
  1. frekuensi tangki yang ada belum optimal,
  2. Jumlah tangki  yang belum ideal.

Kompenen permasalahan pertama terjadi karena dua hal yaitu:
a. Titik pengambilan jauh, karena hanya mengambil di titik PDAM
b. aksesibilitas yang sangat menantang: jauh, medan yang menanjak,
c. waktu tuang yang lama, karena menggunakan ember kecil-kecil dalam jumlah yang banyak, atau titik penuangan air yang banyak.

Untuk permasalahan 1a. diatasi dengan membuat sumur sedekat mungkin  dari titik penuangan.  Hal ini akan dilaksanakan dengan pembuatan sumur-sumur pantek di desa terdekat yang masih tersedia air, dan masayarakat mengijinkan,
Permasalahan 1b. diatasi dengan pengajuan nota dinas agar akses jalan ke dearah kekeringan diperbaiki, dan jumlah muatan dikurangi untuk mengurangi resiko kecelakaan kendaraan karena truck tangki tidak kuat menanjak
Permasalahan 1c, diatasi dengan menghimbau masayarakat untuk membuat penampungan bersama, sehingga tangki hanya menuang di penampungan.

bak penampung sederhana swadaya menggunakan terpal


Jumlah tangki yang belum optimal, diatasi dengan pinjam, sewa tangki air dan menggunakan alat pengangkut non tangki.  Peminjaman sudah dilakukan yaitu ke PDAM Kebumen, sementara untuk pmi jateng dan Bakorlin belum dilakukan. Sewa tangki air sudah diupayakan tetapi jatuhnya sangat mahal karena di kab kebumen belum ada swasta yang menyewakan tangki air bahkan belum ada yang memiliki tangki air. Beberapa informasi menyampaikan di kabupaten lain ada sewa tangki air, sayangnya pada saat musim kemarau seperti ini mereka juga sudah disewa di kabupaten setempat.

Solusi yang ke tiga yang digunakan mengatasi minimnya jumlah tangki air adalah dengan menggunakan kendaraan pengangkut  air non tangki.  

Langkah ini cukup ideal, karena masyarakat atau institusi pemilik truck atau pick up bisa ikut berpartisipasi.  Caranya kendaraan pick up atau truck dipasang water container yang dilengkapi dengan pompa air.  Solar dan upah petugas sudah tersedia anggarannya, pompa kecil air ada 3 buah di BPBD, dan water container ada 4 dengan kapasitas masing-masing 1000 liter.  Tampaknya cara ini yang paling ideal, sehingga hanya tinggal menunggu keikhlasan dari pemilik kendaraan merespon penderitaan masyarakat.  Semoga mereka diberi hidayah Nya, aamiin   

Solusi yang ke empat yang digunakan untuk mengatasi minimnya jumlah tanki adalah dengan meningkatkan kapasitas/ frekuansi tangki. Kalo selama ini 1 tangki hanya dijalankan oleh 1 team (driver dan co driver), dengan 1 shift  maka langkah yang akan dilaksanakan adalah dengan menambah team untuk setiap tangki.  Setiap tangki akan dipegang 2 team dan dibuat dengan 2 shift,  sehingga pengiriman air akan berjalan sampai tengah malam bahkan menjelang pagi, yang dilakukan team ke dua shit malam.  Bagaimana dengan tenaganya? ini persoalan besar, karena dengan 1 team saja BPBD harus melatih dan mewajibkan  semua karyawan bisa mengendarai truck.  Berita baiknya adalah BPBD mempunyai relawan yang cukup banyak dan sebagian bisa mengendarai truck. 

Sabtu, 28 September 2013

Advocation as one of solution in disaster

Advocation as one of solution in disaster

The Top bureaucrat leader as policy maker 

participatioan of the donatur/ funding agency can't be forgoted

Director of Jawa tengah Bank 
Some times we have to joint their hobby.
Left to right; Director of  BNI 46 branch of  Kebumen,
CEO of  BNI 46 Central Java, Head of BPBD
New comer have to been known the major problems
Director of BRI Branch of Kebumen

Pengiriman Bantuan Air di Desa Tunjung seto kec Sempor

Pengiriman Bantuan Air di Desa Tunjung seto kec Sempor
dalam gambar

Terjun sendiri akan mendapatkan chemistry dari penderitaan masyarakat
Ketika kekurangan air, semua terjun untuk mencari air. usia bukan jadi penghalang

Ka BPBD membantu semampunya
Perempuan yang paling merasakan bencana kekeringan, sehingga pasti turun untuk mencari air




Kebakaran Super Market Pusaka Indah Kebumen

Kebakaran Super Market Pusaka Indah Kebumen


Kebakaran PI dan Kekeringan
Kebakaran sebagai bagian  dari resiko musim kemarau, terjadi di Kabupaten Kebumen  pada tanggal 26 september 2013.  Kebakaran  terjadi pada super market/ Swalayan Pusaka Indah ( PI ) yang berada di Jl. Revolusi Karanganyar Kebumen pada sekitar pukul 22.15 WIB.

Kebakaran tersebut baru diketahui oleh penjaga swalayan tersebut setelah dia mendengar adanya bunyi "pretek-pretek" dari dalam gedung yang terbakar.  Kondisi yang tertutup dan asrama pegawai yang kosong, menjadi faktor penguat terlambat diketahuinya kejadian kebakaran.

Petugas dan masyarakat  menghubungi BPBD Kebumen tentang terjadinya kebakaran setelah api cukup besar.  Alhamdulillah dalam waktu 17 menit mobil pemadam kebakaran 
BPBD Kebumen sudah sampai dilokasi dan langsung bekerja memadamkan api.
Kendala
Meskipun telah dipadamkan dengan dengan 2 mobil pemadam kebakaran dan di back up dengan  5 tangki untuk supply air, tetapi karena besar dan luasnya api maka maka team pemadam kebakaran BPBD kebumen cuku[ kewalahan.  Kendala kedua adalah bahwa Super market/swalayan pusaka Indah sangat dekast/ nempel dengan pemukiman masyarakat, sehingga melindungi pemukiman dari resiko penjalaran api menjadi prioritas.  Kendala ke tiga, hidrant yang berada di pasar Kr anyar yang note bene hanya 20 meter dari lokasi, setelah dibuka ternyata tidak ada air, sementara sungai yang 200 meter dari lokasi kebakaran terlalu dalam untuk bisa disedot dari atas jalan. Kendala keempat, toko dalam kondisi tertutup, sehingga untuk masuk ke dalam dan lantai atas perlu upaya pendobrakan. Kendala ke lima, barang yang ada di toko merupakan barang yang sangat mudah terbakar seperti linen, kertas sepatu dll.

Karena Panasnya api, maka mesindan velg 2 sepeda motor baru meleleh
Solusi
Solusi yang dilakukan oleh team BPBD kebumen adalah, segera meminta bantuan team pemadam kebakaran dari kabupaten tetangga. Hasilnya Kabupaten cilacap membantu 2 mobil pemadam, dan 1 tangki, Kabupaten Banyumas dan Kab Purworejo masing-masing membantu 1 mobil Damkar, sehingg total tersedia 6 mobil damkar dan 6 tangki pensuplly air.  Kendala sumber air diatasi dengan mengambil air dari sungai dan kolam yang ada di Hotel dan restoran candi Sari yang berjarak kurang dari 1 km. 
Hasil
Pada sekitar pk 1.00 api sudah dapat dikendalikan, hanya tinggal memadamkan sisa, namun karena  kendala akses dan barang terjadi  yang mudah terbakar sehingga masih terjadi api kecil-kecil yang tertimbun barang, bahkan pd malam hari berikutnya timbul api lagi sehingga team pemadam kebakaran bPBD kebumen berangkat lagi dengan team lengkap.

Bencana Kekeringan Kebumen 2013


Bencana Kekeringan di Kebumen 2013 bagian 1

Kekeringan sebagai bencana rutin tehun 2013 ini kembali melanda Kabupaten Kebumen.  Meskipun BMKG menyatakan tahun 2013 ini Kabupaten Kebumen khususnya dan Indonesia mengalami kemarau basah, yang diindikasikan dengan tetap adanya hujan di musim kemarau, tetapi tetap saja bencana kekeringan melanda Kabupaten Kebumen.  Berkah dari kemarau basah adalah bencana kekeringan baru terasa pada bulan September, yang biasanya terjadi pada bulan April atau Mei.

Sebagai SKPD yang bertanggung jawab terhadap penanggulangan bencana BPBD Kabupaten Kebumen, langsung bertindak cepat.  Sebelum memasuki bulan September sudah dilaksanakan kajian dan rapat kordinasi penaggulangan kekeringan.  Setiap perwakilan dari kecamatan melaporkan desa –desa yang berpotensi menaglam bencana Kekeringan, sekaligus membuat mapping potensi sumber air yang berpotensi untuk dieksplorasi.  Sehingga begitu muncul permohonan dari masyarakat untuk mendapatkan air, segera mulai 2 september 2013 dilakukan pengiriman bantuan air.

Dari hasil rapat kordinasi, didapatkan data, jumlah desa yang berpotensi mengalami bencana kekeringan sebanyak 82 desa, di 16 kecamatan.  Jumlah penduduk yang terancam mengalami kekeringan sejumlah 109.000 jiwa. Sehingga dibutuhkan air untuk kebutuhan dasar sebanyak; 109.000 x 5 liter/hari= 545.000 liter / hari atau setara dengan= 545.000 liter: 5000 liter/tangki= 109 tangki/ hr.

Permasalahan
Tangki yang tersedia sejumlah 7 tangki, sehingga setiap tangki harus bekerja masing-masing= 109: 7 rit/hr= 15 rit/ hari. Ini tidak mungkin bisa tercapai karena wilayah bencana kekeringan adalah pegunungan yang saling berjauhan. Berdasarkan data empiris tahun sebelumnya, kemampuan muat 1 tangki perhari adalah  5 rit, sehingga semestinya dibutuhkan 109: tangki/hr= 21 tangki, atau kekurangan 14 tangki. wooow

Ketersediaan anggaran, APBD yang tersedia untuk tahun 2013  sejumlah 2.160 tangki, sehingga jika bencana kekeringan terjadi seperti skenario maka anggaran akan habis dalam waktu : 2.160 tangki: 109  tangki/ hari:= 20 hr.  Hal ini tidak boleh terjadi, karena diperkirakan bencana kekeringan akan terjadi sampai oktober atau 2 bulan.