Kebumen Banjir 1010
mengungsi
Kabupaten
Kebumen terdiri dari 26 kecamatan 460 desa/kelurahan dengan letak geografis
bagian utara dan bagian barat merupakan daerah pegunungan (dataran tinggi)
bagian tengah merupakan daerah cekungan dan daerah selatan merupakan daerah
pesisisr. Ketika musim hujan turun maka
yang terjadi adalah adanya tanah longsor maupun banjir yang mengakibatkan
bencana bagi masyarakat di Kabupaten Kebumen. banyak rumah longsor dan juga rumah-rumah
yang terendam banjir. Disisi lain juga mengakibatkan kerugian dalam bidang
pertanian yaitu terjadinya gagal panen baik petanian tanaman keras karena tanah
longsor maupun tanaman padi, kedelai dan kacang hijau yang tidak dapat
dinikmati oleh masyarakat karena kondisi tersebut.
Pada tanggal 26
Nopember 2013 Kebumen dilanda banjir genangan yang cukup parah dikarenakan
hujan yang sangat lebat sejak tanggal 25 Nopember, dan jebolnya beberapa tanggul
sungai kemit, Sungai Kedungbener, Sungai Ketek. Kecamatan Adimulyo dan Puring merupakan kecamatan
yang paling parah mengalami banjir. Ada 6 desa di KecamatanAdimulyo yang
tergenang yaitu desa Sugihwaras,
Tegalsari, Sidomukti, Bonjok, Kemujan, Adiluhur dan ada 3 desa di Kecamatan
Puring yang tergenang yaitu: Sidobunder, Madurejo, Sidodadi
Begitu mendapatkan
laporan dari BMKG Semarang, bahwa akan ada hujan lebat berhari-hari maka Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang di Pimpin oleh dr.Budi Satrio, Mkes.,
langsung bergerak cepat berkordinasi dengan pengamat sungai dari Balai Besar
Wilayah Sungai Serayu Opak agar melaporkan tiap menit ketinggian air sungai,
dan memerintahkan Camat dan Kades untuk mengumumkan kepada warga bersiap-siap
mengungsi karena ketinggian air meningkat cepat.
Kepala Pelaksana
BPBD dr. Budi Satrio, Mkes segera melaporkan kepada Sekretaris Daerah Adi
Pandoyo, SH., Msi selaku Kepala exoficio BPBD. Sekretaris Daerah segera
melanjutkan lapor kepada Bupati Kebumen Bupati Buyar Winarso,SE dan mengadakan
rapat kordinasi seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pagi itu
juga. Pada rapat kordinasi tersebut Bupati menunjuk Kepala Pelaksana BPBD untuk
menjadi incident commander/Komandan
kejadian dan menugaskan melakukan tindakan penyelamatan, pemberian kebutuhan
pokok dan merencanakan rehabilitasi prasarana dan sarana publik yang rusak
karena banjir. Kalak BPBD segera
mengaktifkan 6 kluster banjir untuk bergerak.
Karena ketinggian
banjir sampai 2 meter maka warga secara spontan mengungsi ke tempat pengungsian
sementara (TPS) di Pasar Blekatuk, SMP
Negeri I Adimulyo dan Kantor Kecamatan
Adimulyo, yang dirasa aman. Banjir naik dengan cepat saat anak-anak mendapatkan
pelajaran disekolah sehingga banyak anak2 yang panik dan ada yang langsung
pulang ke rumah. Beruntung siswa anggota Palang Merah remaja (PMR) SMP Negeri I Adimulyo sudah terlatih sehingga
dengan dipimpin oleh Ibu guru pelatih PMR, siswa-siswa PMR tetap tenang, dan
bahkan membantu menyelamatkan warga.
Semua Kluster
segera bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP). Enam kuster yang ada adalah:
- Kluster Manajemen dan kordinasi
- Kluster Pencarian Penyelamatan dan Evakuasi
- Kluster Pengungsian dan dapur umum
- Kluster Kesehatan dan Psikososial
- Kluster Keamanan
- Kluster Pemulihan Darurat
Kluster Manajemen
dan kordinasi segera melakukan rapid assement/ kajian cepat, dan
memutuskan bahwa tempat pengungsian akhir di Balai desa dan lapangan desa Meles
Kec Adimulyo, dan menilai 3 TPS yang ada
sudah tidak aman lagi sehingga semua pengungsi harus dievakuasi ke TPA. Kluster ini juga mengkordinir kluster lain
dalam pendirikan tenda, meetakan kebutuhan pengungsi dan berfungsi juga sebagai
humas.
Kluster PPE segera
memobilisasi alat-alat pencarian, untuk melaksanakan penyelamatan
dan evakuasi, Penanganan
korban sesuai kondisi yang dialami,
mengevakuasi hewan ternak
dan peliharaan. Team SAR berhasil menyelamatkan 8 warga yang terjebak ditengah
banjir, dengan perahu karet. Kluster PPE juga sangat aktif melaporkan ke
kluster manajemen dan kordinasi tentang jumlah korban yang berhasil ditemukan.
Kluster Pengungsian
dan dapur umum, juga dengan sigap mendirikan Barak Pengungsian, lengkap dengan
dapur umum, melakukan pendistribusian peralatan tidur, dan penerangan. Dalam
waktu yang sangat cepat (sebelum siang hari), kluster pengungsian dan Dapur Umum
sudah dapat membagikan snack dan pada siang hari berhasil membagikan makan
siang dengan menu yang baik yaitu nasi bungkus dengan lauk telur goreng, sayur
buncis, dan mie. Untuk minum pengungsi kluster ini dilengkapi dengan alat
penjernih air yang langsung siap diminum, dan mendirikan toilet umum
menggunakan mobile toilet.
Kluster Kesehatan
dan Psikososial mendirikan Posko Pelayanan Kesehatan sebanyak 2 unit di kecamatan dan 3 unit di pengungsian
termasuk rumah sakit lapangan (total
5 unit). Posko ini
bertugas melaksanakan pertolongan pertama, menangani luka-luka dan melaksanakan
rujukan ke RSU Daerah Kebumen dan ke RSU PKU Gombong. Kluster Kesehatan dan psikososial bekerjasama
dengan relawan yg sudah terlatih Trauma healing juga melakukan pengamanan pengungsi
yg mengalami gangguan psikosis karena trauma bencana, dan terapi kejiwaan pada
pengungsi yg mengalami depresi.
Klaster
keamanan segera Mendirikan Posko Keamanan di pintu masuk lapangan desa Meles,
mengingat tugas pokok dan fungsinya menjaga keamanan lingkungan dan aset warga.
Di posko tersebut kluster Keamanan
melayani penitipan barang berharga milik pengungsi. Petugas juga
melakukan patroli baik di tempat pengungsian maupun di lokasi banjir untuk
mengurangi resiko penjarahan dan pencurian aset yang ditinggalkan pengungsi.
Kluster Pemulihan
Darurat cukup kewalahan dangan adanya tanggul yang Jebol di
6 titik yang meliputi Kali Kemit, Kali Salak, Kali Abang, Kali Karanganyar,
Kali Ketek, Kali Turus, dan Kali Banda. Tanpa kehilangan moment yang berharga segera
dibuat tanggul darurat di 6 titik tanggul yang jebol tersebut
dengan Sandbag dan urugan tanah dengan karung
yang ditata dan di padatkan.
Pemasangan Jembatan Darurat juga dilakukan dengan
menggunakan
jembatan Belly
karena jembatan di desa Sugiwaras putus. Kluster ini juga membantu di
pengungsian untuk membersihkan sampah.
Pada sore hari
didapatkan data, jumlah pengungsi 1010 orang, warga yang terisolir dan harus
divakuasi dg perahu sebanyak 8 orang, luka patah tulang sebanyak 9 orang, ibu
hamil yang dirujuk 1 orang karena hendak melahirkan di lokasi, pingsan 10
orang, trauma psikologis 30 orang.
Demikian skenario
gladi yang dilaksanakan oleh BPBD pada tanggal 26 Nopember 2013. Acara dihadiri oleh Kepala Pelaksana BPBD Propoinsi
Jawa Tengah yang sekaligus mewakili Gubernur Jawa Tengah, Bupati Kebumen
beserta Muspida, Sekretaris Daerah beserta seluruh kepala SKPD dan Camat di
kabupaten Kebumen, dan Kepala Pelaksana BPBD kab/kota di Jawa Tengah.
Acara dilanjutkan
dengan evaluasi, dan hasil evaluasi sbb:
- Semua pengamat menyatakan secara aklamasi Gladi Banjir di Kebumen berhasil, dan berjalan dengan baik, sehingga sebagai tontonan sangat menghibur undangan, sebagai sarana berlatih masyarakat dan pelaksana bisa mempraktekkan dan sebagai uji renkon bisa berjalan bersama.
- Pengamat menyayangkan mengapa Bupati kehilangan moment menarik masuknya relawan karena beliau memeriksa urinoar lapangan, sehingga pada kesempatan gladi yang akan datang Bupati dipersilahkan untuk tetap ditempat sampai moment penting terljadi.
- Direkomendasikan agar masing-masing tenda memasang Papan petunjuk/ pengenal sehingga membantu pengungsi dan undangan menikmati tontonan.
- Pemasangan tenda berjalan sangat baik, rata-rata terpasang kurang dari 10 menit.
- System komunikasi yang sangat vital dalam acara untuk dipersiapkan dengan baik secara bersama antara ORARI dan RAPI, sehingga kejadian terputusnya komunikasi tidak terjadi lagi.
- Pemantauan di lapangan dengan telematika, video dan audio untuk bisa lebih disempurnakan, bahkan direkomendasikan menjadi alat pemantau bencana yg tetap, bukan hanya untuk gladi.
- Agar komunikasi dengan tempat pengungsian sementara disempurnakan lagi sehingga tidak terjadi lagi keterlambatan masuknya hewan peliharaan, ke TPA
- Secara aklamasi man of the event pada Gladi Banjir Kabupaten Kebumen 2013 adalah mas Totok dari Bidang I BPBD Kebumen, yang paling berhasil menghidupkan acara dengan narasinya.
- The best cluster pada Gladi Banjir Kabupaten Kebumen 2013, menurut versi pengamat adalah PPE.
Demikian acara
Gladi Banjir Kabupaten Kebumen 2013,dengan segala kelebihan dan kekurangannya,
semoga menjadi pelajaran bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar