Ketika semua orang sibuk menghadapi debu vulkanik Gunung Kelud, BPBD mendapat tantangan satu lagi berupa berita kebakaran Trafo Gardu Listrik Lajer. Team Damkar Kebumen terpaksa meninggalkan makanan yang bahkan belum selesai disiapkan oleh warung. Bagi Team Damkar Kebumen, berita kebakaran adalah berita yang selalu ditunggu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Sehingga mengikhlaskan jatah makan dan waktu istirahat uuntuk mengatasi kebakaran bukanlah suatu masalah. Bahkan pernah terjadi ketika sedang shalat jamaah ada berita kebakaran, maka secara reflek langsung loncat lari menuju titik kebakaran.
Kebakaran Trafo Gardu Listrik di Desa Lajer Kebumen |
Alhamdulillah jarak 16 km bisa dicapai dalam waktu 15 menit, artinya team sudah mengumpulkan point pencapaian Standar Pelayanan Minimum untuk respon time 15 menit. Dalam waktu 20 menit api sudah dapat dipadamkan, waktu pendinginan 20 menit. Waktu tanggap yang sangat membanggakan bagi team Damkar Kebumen ternyata tidak dinilai oleh masyarakat. Paling tidak ada masyarakat yang mengeluh kepada pucuk pimpinan kabupaten dengan cara sms dan mengatakan Damkar lambat,
Memang Damkar mungkin satu-satunya institusi yang akan selalu dicemooh masyarakat. Anggapan Damkar seperti dewa yang tahu adanya kebakaran, dan akan datang dalam hitungan detik harus dimengerti sama. Damkar selalu datang terlambat artinya harus ada kebakaran terlebih dulu harus disepakati bersama, kedua Damkar agar tahu ada kebakaran harus ada yang melaporkan, dan untuk sampai ke lokasi perlu menembus ramainya jalan raya juga harus dimengerti. Satu-satunya pemadaman kebakarsn yang tidak terlambat hanya terjadi saat gladi, karena tidak perlu pemberitahuan, sebelum dibakar mobil damkar sudah siap di lokasi kebakaran, pencapaian lokasipun tidak terhambat karena lintasan sudah disterilkan, dan jaraknya tidak lebih dari satu pandangan mata.
Trafo Gardu Listrik Lajer setelah selesaidipadamkan |
Kebakaran Trafo Gardu Listrik Lajer talah mengakibatkan 1 trafo dan peralatannya senilai 2 milyard rusak total. Penyebab kebakaran diduga akibat debu vulkanik yang menutup kawat-kawat listrik telah menjadi penghantar, dan menyebabkan terjadinya hubungan.
Mobil Pemadam Kebakaran dan Tangki sebagai pendukung berhasil memadamkan kebakaran |
Total jumlah kasus kebakaran di bulan februari 2014 sudah 4 kasus dan yang 3 diantaranyadisebabkan listrik dan kaitannya. Hal ini dibantah oleh pengurus AKLI (Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia) Cilacap, bahwa tidak mungkin atau kemungkinannya kecil bahwa listrik menjadi penyebab kebakaran. Ka BPBD mengakui bahwa sementara Kebumen belum memiliki ahli forensik kebakaran, tetapi kalo melihat bahwa ditempat tersebut tidak ada sumber api seperti kompor, korek api dan ditempat tersebut merupakan pusat alat-alat listrik maka semestinya dugaan listrik sebagai penyebab kebakaran tidak terlalu bisa terbantahkan.
Team kebakaran BPBD Kebumen sedang memadamkan kebakaran travo gardu listrik Lajer |
Apaun penyebabnya, tanggung jawab kebakaran berada di pundak BPBD, Insya Allah BPBD siap memperbaiki diri karena BPBD tidak pernah mundur kecuali api sudah padam. Tidak akan berhenti bekerja walaupun ditertawakan atau dicemooh, karena BPBD berprinsip lebih baik bekerja ditertawakan dari pada tertawa tidak bekerja, selama api masih bisa menyala maka semangat BPBD tidak akan bisa padam. BPBD tidak akan berhenti karena lelah, tetapi berhenti karena memang sudah selesai. Bravo Pemadam, Braco BPBD Kebumen.