Minggu, 13 Oktober 2013

Best practise

SIASATI BENCANA DENGAN KEBERSAMAAN 
Pnpm Pisew adalah salah satu Program Nasional Pemberdayaaan Masyarakat yang fokusnya adalah menyiapkan pembangunan infrastruktur guna menunjang kegiatan social ekonomi masyarakat dengan menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan serta pemeliharaannya berdasarkan potensi wilayah dalam rangka mengurangi angka kemiskinan, mengurangi kesenjangan antar wilayah, penguatan kelembagaan baik di desa, kecamatan, kabupaten dstnya. 
Dari proses perencanaan partisipasi masyarakat aktif dalam melakukan identifikasi masalahnya serta mencari solusi apa yang perlu diambil untuk menjawab permasalahan tsb berdasarkan potensi wilayahnya dalam wadah Kelompok Diskusi Sektor (KDS) , sehingga usulan-usulan kegiatan benar-benar bermanfaat yang difasilitasi oleh fasilitator desa maupun fasilitator kecamatan, yang pada akhirnya dari proses perencanaan ini menghasilkan dokumen Renstra Kecamatan maupun program investasinya (PIK) dan DED / RAB untuk paket kegiatan. 
Pada tahapan pelaksanaan fisik melalui mekanisme penilaian dan seleksi Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD) yang akan ditunjuk sebagai pelaksana , dengan mengacu kepada 3 aspek yang dinilai, yakni: Aspek Managerial, Aspek Teknis serta Financial maka ditetapkanlah LKD � LKD pemenang dan didukung oleh Rekomendasi Camat sebagai salah satu bentuk jaminan kepada LKD pemenang bahwa LKD tersebut sanggup dan mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya dengan segala resiko yang mungkin akan terjadi. 
Sebagai salahsatu LKD pemenang seleksi untuk mengerjakan paket kegiatan pisew tahun 2012 maka saya Sirajuddin sebagai ketua LKD Kelompok Tani Paraita, yang berlokasi di Dusun Lempobura, Desa Randomayang Kecamatan Bambalamotu Kabupaten Mamuju Utara dipercayakan untuk mengerjakan Paket Pembuatan 2 Unit Plat Deuker ukuran 6 x 1,4 M dengan Kontrak SP3 No. 005/76/05/040/ PISEWW- J / 2012 dengan Nilai Kontrak RP. 29.680.000,- (Duapuluh Sembilan Juta Enamratus Delapanpuluh Ribu Rupiah) yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kabupaten Mamuju Utara sebagai pihak I dengan saya sebagai pihak II sebagai salah satu bentuk ikatan kontrak dan tanggungjawab kami untuk menyelesaikan paket pekerjaan tsb. Sesuai dengan hasil sosialisasi baik ditingkat kecamatan maupun desa yang dilakukan oleh konsultan pendamping kecamatan, kabupaten serta satker bahwasanya LKD adalah wadah yang diberikan amanah untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan tersebut tetapi yang bekerja adalah pengurus LKD bersama dengan masyarakat yang berada disekitar lokasi tersebut. Sehingga sebelum memulai pekerjaan kami bersama �sama fasilitator desa dan konsultan pendamping (FK) melakukan rapat dengan sebagian besar masyarakat untuk membahas tentang paket pekerjaan mulai dari penyiapan tenaga kerja ,material dllnya sehingga didapatkan kesepakatan bahwa tenaga kerja adalah berasal dalam desa kami demikian pula dengan bahannya adalah menggunakan material local berupa batu kali, pasir dll. 
Dalam perjalanannya ketika pekerjaan kami telah mencapai kemajuan pekerjaan � 90 % sesuai hasil penilaian tenaga teknis lapangan yang mana 1 unit telah selesai sementara yang satu unit lagi kondisinya tinggal pekerjaan timbunan Oprit serta pemasangan Leningnya tiba-tiba terjadi bencana berupa banjir datang dan menabrak badan pondasinya yang pada saat itu belum ditimbun sehingga mengakibatkan badan pondasi serta plat yang sudah dicor rusak kejadian ini terjadi pada tanggal 13 Juli 2012 jam 18.00. Sebagai rasa tanggung jawab kami sebagai ketua dalam menyelesaikan permasalahan ini, bukan berarti melepaskan tanggungjawab dengan alasan bencana banjir tetapi bagaimana mewujudkan kedua plat deuker tersebut sesuai dengan DED / RAB yang tertuang dalam SP3. Dengan bantuan fasilitasi dari TTL besama Pokja dan Fasilitator Desa kami mencoba untuk melakukan diskusi/ musyawarah bersama masyarakat yang pada akhirnya disepakati bahwa dengan sisa dana yang ada serta swadaya masyarakat berupa tenaga kerja dan material akhirnya plat deuker tersebut dapat terbangun kembali, perlu diketahui pula bahwa posisi plat deuker ini berada pada jalan poros yang menghubungkan antara desa Wulai dan Desa Randomayang sebagai Ibukota Kecamatan. Dengan selesainya kedua plat deuker ini maka khususnya masyarakat Desa wulai telah memanfaatkan karena jalan ini dan penunjangnya merupakan satu-satunya akses yang digunakan apabila terjadi hujan dan banjir. Sehingga dengan demikian masyarakat merasa puas dan senang. 
Demikianlah tulisan ini mudah-mudahan bisa memberikan motivasi kepada kita semua untuk membangun desa kita dan takkalah pentingnya adalah dengan kebersamaan kita akan mampu menyelesaikan permasalahan demi kepentingan kita semua �� Amin LKD Kelompok Tani Paraita SIRAJUDDDIN Ketua
Download File Artikel di sini Download File Bestpractice di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar